Cuma sebuah celotehan yang mewarnai garis kehidupan

Rabu, 06 Februari 2013

"Sebuah Batu" (5)

Hei baru sadar sudah lama tidak menyentuh blog ini..blog yang isinya ga penting mungkin..hehehehe..
Mari kita lihat lagi, bagaimana nasib batu itu sekarang..

Batu itu, setelah sekian lama berada di halaman depan "rumah', mulai melihat bagaimana isi di dalam 'rumah". Semakin melihat isi dari "rumah" baru itu, dia semakin sadar bahwa memang benar-benar berbeda dari "rumah" lamanya. Batu merasa dialah yang paling keras, bagian lain dari rumah itu tidak sekeras dia, batu itu juga merasa berbeda karena bagian-bagian "rumah" yang lain tampak begitu menyatu.
Hei, sang batu menemukan sebuah celah, sebuah tempat dimana dia merasa mungkin dia bisa bermanfaat disana. Pergilah sang Batu ke celah itu, beberapa lama dia brada di sana, berusaha membawa kemanfaatan dan perubahan. Namun sekali lagi, dia memang berbeda, terlalu keras dan warnanya tidak menyatu, sehingga dia takut malah akan merusak. Perlahan pun sang Batu kembali ke tempatnya semula, di halaman depan "rumah".
Tiba-tiba dari dalam "rumah" terdengar celetukan bahwa mereka memerlukan batu untuk sebuah keperluan, namun sang Batu yang masih merupakan bagian baru dari "rumah" itu pun bingung, dia sama skali tidak tau bagaimana kondisi yang ada didalam "rumah" itu, dia ingin bergerak, dia ingin membantu, namun kakinya terasa kelu, tak tau harus bergerak kemana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar