Cuma sebuah celotehan yang mewarnai garis kehidupan

Rabu, 27 Maret 2013

Antusiasme

Akhir-akhir ini aku merasa kehilangannya..sering merasa jenuh..bahkan rapuh..

Ada yang bilang aku terlalu gampang bosan..ya, aku akui aku kadang merasa begitu bosan..
Bosan, karena semuanya sekarang tidak seseru dahulu..antusias itu mulai memudar..
Dulu aku masih bisa berlarian dengan begitu antusiasnya..dan semua orang pun tersenyum melihatnya..bahkan kadang mereka ikut berlari juga..
Dulu pun aku bisa berlari sambil sedikit menari, menyembunyikan tarian kecilku dalam gerak langkah lariku..
Hatiku berdengup dengan kencang..semua tampak menegangkan dan menyenangkan..
Sedang tangan-tangan lembut itu telah bersiap menangkapku ketika aku terjatuh..maka dalam antusiasku saat berlari, aku tak pernah takut untuk terjatuh..
Tangan-tangan lembut itu pula yang menuntunku saat aku salah arah atau bingung mengambil arah..


Ada yang bilang aku selalu terpaku pada tangan-tangan lembut itu..sehingga tidak bisa menerima tangan-tangan dingin yang sekarang nyata-nyata ada di sekitarku..
Mungkin benar semua itu. Namun kini aku telah berusaha menerima tangan-tangan dingin itu..hanya saja ternyata usahaku untuk menyambut tangan-tangan dingin itu telah membekukan hatiku..ya, hatiku pun menjadi beku..
Rasa dingin itu telah membekukan antusiasmeku..
Ya, cukup lama hatiku membeku..

Ah, namun apa artinya semua itu..
Aku adalah aku, dengan segala keakuanku..
Egois memang..namun itulah yang membuatku selama ini bertahan..

Aku suka berjalan tanpa kenal lelah..
Aku suka berlari tanpa henti..
Aku suka menari dalam selipan lari..
Aku suka bermimpi tanpa tau diri..
Aku suka berkreasi dengan hati..
Aku suka bertanya tanpa jeda..
Aku suka berceloteh pada dunia..
Aku suka berbeda dalam warna..
Aku suka tersenyum pada senja..
Aku suka bercanda dengan nestapa..
Aku suka membara dalam keheningan..

Aku adalah aku..dengan segala egoismeku..dengan segala antusiasmeku..

*karena semangat itu adalah anugerah terbesar yang Engkau berikan padaku

Selasa, 26 Maret 2013

Berjalan part 2


Udara panas siang ini semakin menguapkan semangatku..
Ya, dan akupun terduduk di depan sebuah bangunan yang mengecewakanku..
Sia-sia sudah aku berjalan untuk menemuinya, yang ada adalah rasa kecewa..
Aku pun terduduk terdiam di depan bangunannya..lelah dengan segala kekecewaan..
Namun, orang yang berlalu lalang dihadapanku mulai memperhatikanku..
Mungkin wajahku tampak asing, terduduk terdiam dengan pasrah di depan bangunan itu..
Dalam diamku, aku mulai terusik dengan pandangan beberapa orang..akhirnya aku pun beranjak dan berjalan..
Namun, ternyata ketika aku mulai berjalan..kakiku tak mau berhenti..berjalan dan terus berjalan..aku pun menulis sambil tetap berjalan..
Kini aku sudah berada jauh dari bangunan itu, dan cukup jauh pula dari tempat aku berasal..
Kini aku berjalan diantara pepohonan..masih terus berjalan..
Akhirnya aku menemukan sebuah tujuan..bertanya beberapa kali untuk mencari jalan..
Dan, aku pun sampai. Namun,yang kuhadapi sebuah sambutan yang tidak menyenangkan..cukup!
Aku sudah cukup lelah..semua semakin membuat hatiku basah..dan akhirnya mataku pun memerah..aku menyerah..

Rabu, 20 Maret 2013

RINDU

Rindu untuk bisa menikmati indahnya alam-MU..


Pantai yang menenangkan..
Semilir angin..deburan ombak..
Cakrawala yang begitu luas..
Semua menunjukkan kebesaran-MU..








Ingin bermain lagi ke puncak gunung..
Berteriak sekerasnya..
melonjak-lonjak sepuasnya..
lalu..menghirup segarnya udara sambil menikmati indahnya pemandangan yang ada..

Atau..minimal mendaki ke air terjun..
menikmati deburan air yang berjatuhan dan berburai menghantam batu..
merasakan butiran-butiran airnya yang terasa lembut dan dingin menyentuh kulit..
mendengarkan aliran airnya yang bagaikan irama alam yang mengalun menyejukkan jiwa..

Rindu..

Jalan-MU


Ya Rob..selalu ingin berjuang di Jalan-MU..
Namun, terkadang semua tampak bias..
Apa yg harus dilakukan?
Tidak ada yang memandu, atau minimal memberi masukan, atau minimal mendengarkan..
Ya Rob..kenapa Engkau sering kali membuat merasa berjalan sendirian?
Dan, kini seharusnya sudah terbiasa berjalan sendirian..tapi ternyata tetap tidak bisa..terlalu rapuh, perlu untuk dikuatkan..masih begitu bodoh, perlu untuk dibimbing..sering kali lalai,perlu untuk diingatkan..terkadang sangat reaktif, perlu ditenangkan, dipahamkan dan diberi masukan..
Dan yang paling menakutkan, alih-alih berjuang di jalan-MU, tapi ternyata malah menutup jalan dakwah menuju jalan-MU..sungguh menakutkan..
Yang Maha Mengetahui, mohon ampuni jika ternyata tersalah serta tunjuki jalan yang benar..Namun, tetap ijinkan berjuang di jalan ini..dengan segenap keterbatasan..
posted from Bloggeroid

Minggu, 17 Maret 2013

Kebosanan dan Riuh Tawa Mereka


yup kebosanan mereka sering kali nampak ketika aku mulai akan mengajar, keluhan-keluhan tentang batasan-batasan yang diterapkan disekolah semakin banyak ketika aku pertanyakan sambil bercanda dengan mereka..dan kemarin, aku menemukan secarik kertas, sebuah ungkapan perasaan dari salah seorang diantara mereka, benar-benar ungkapan keputus asaan namun diakhiri dengan sebuah kalimat penguat agar mereka bertahan.
Terkadang di hari Sabtu kuluangkan waktuku untuk bisa bertemu dengan mereka, harapanku sederhana, hanya ingin dapat berbagi ilmu dan sedikit memberikan semangat kegembiraan pada mereka. Aku ingin menjadi manusia yang bermanfaat, maka sedikit waktuku ingin kubaktikan untuk bercengkrama dengan mereka. Aku dengan segala keterbatasannku berharap bahwa sekelumit waktu itu bisa bermanfaat bagiku dan bagi mereka.

*Ekskul medis di salah satu international boarding school di kota Apel

Berbeda


Berada di tengah kalian, membuat kota yang dingin ini terasa sedikit menghangat, meskipun tetap saja aku ini berbeda*

*tu, tangan kirinya pake diangkat segala

Ngomong-ngomong soal "berbeda", jadi inget dulu pas awal masuk ke kota ini, pas dapat amanah pertama dengan orang-orang hebat. Aku merasa begitu berbeda, mereka tampak begitu lembut, keibuan, tegas, dan pendiam, sungguh jauh berbeda dengan diriku ini. Aku pun mengadu pada mbak kecilku saat itu:
Aku : mbaaaak..aku disini kok merasa berbeda ya, orang-orang di sini itu..bla..bla..bla..bisa-bisa aku jadi orang paling heboh di kota ini.
Mbak Kecil: kan emang dulu di Surabaya juga jadi orang paling heboh?
Aku : mbaaaak...apa aku harus berubah menjadi seperti mereka ya? tapi kayaknya aku bakalan jatuh sakit klo harus berubah seperti mereka. Aku tetep seperti ini gak papa kan ya? Asal tidak melanggar aturan syar'i kan ya..
Mbak kecil: iya, ga papa.
Yup, mungkin aku memang berbeda, tidak sesempurna mereka.Namun aku akan senantiasa berusaha menjadi lebih baik, dengan caraku sendiri. ^-^

Selasa, 12 Maret 2013

Semangat dari-MU


Saat ini kemampuan bola mata saya untuk tetap terjaga tinggal beberapa persen, benar-benar hari yang luar biasa..subhanallah..
Padahal di awal hari tadi rasanya untuk beraktifitas saja rasanya begitu berat. Hari ini hari senin, harpitnas (hari kecepit nasional), ditambah kemarin seharian saya main-main ke Ecogreen Park, Batu dari pagi sampai sore lanjut dinner bareng pula..walhasil, bangun di pagi hari badan remuk redam. Rasanya pengen bolos saja. Tapi alhamdulillah Allah selalu mengingatkan amanah saya sebagai seorang pendidik. Akhirnya dengan energi dan semangat seadanya, saya pun berangkat untuk mengajar.
Ya, hari ini adalah harpitnas, makanya ketika memulai mengajar saya iseng untuk mengabsen satu per satu (saya jarang melakukan hal ini karena akan memakan waktu mengajar saya), senyuman satu per satu mahasiswa yang saya panggil akhirnya menular pada saya. Mungkin karena mereka mengenal saya sebagai seorang dosen yang selalu bersemangat dan ceria. Bahkan tidak jarang ketika berpapasan di jalan pun beberapa mahasiswa menyapa saya dengan bersemangat dan saya pun membalas sapaannya dengan tidak kalah bersemangat. Yap, senyuman-senyuman yang tersungging dari masing-masing mahasiswa yang saya absen pagi ini memberikan suntikan pertama di pagi hari saya yang "apa adanya" ini. Mengingatkan kembali diri saya, bahwa mengajar itu sungguh amat menyenangkan. Seperti apapun mood saya, ketika saya berada di depan mahasiswa dan mengajar, maka hal tersebut akan dapat menyeruakkan semangat saya, sungguh ajaib dan menyenangkan!

#Semangat dari-Mu ini Engkau kirimkan melalui senyuman dan antusiasme mereka ya Rob..subhanallah walhamdulillah..


Namun hal ini tidak hanya berhenti di sini. Ketika selesai mengajar, hari ini pun saya iseng ke kantor untuk mencari informasi tentang dana penelitian yang ditawarkan oleh Universitas kepada dosen pemula. Berawal dari keisengan tersebut, tiba-tiba malah saya tertarik dan bersemangat untuk mengajukan penelitian untuk didanai, hal ini berawal dari temen-temen dosen muda yang pada heboh untuk membuat proposal penelitian untuk diajukan. Akhirnya, saya pun membuka link tersebut dan mulai membuka buku panduannya.  Saat membuka buku panduan itu, tiba-tiba sebuah memori terlintas di kepala saya. Yap, buku ini, didalamnya ada tulisan saya dan buku ini sekarang dipakai sebagai panduan seluruh Universitas untuk pengajuan penelitian. Meskipun kontribusi saya tidak terlalu banyak juga, saya adalah sekertaris tim penyusun Rancangan Induk Penelitian untuk salah satu bidang yang disebutkan di dalam buku tersebut (baca tulisan: Profesor, Doktor dan Dokter Hewan ), sedangkan kerangka dari buku panduan itu pun sebagian kecil adalah tulisan saya. Hal ini juga salah satunya yang menyemangati saya, yang menulisnya dulu adalah saya, apakah saya tidak ingin turut serta untuk bisa ambil peran di dalamnya? Ya, akhirnya dengan segala kemungkinan yang ada (deadline tinggal 2 hari lagi) saya bulatkan tekad untuk mencobanya, seperti apapun nanti hasilnya. Bismillah..

#Semangat-Mu pun Engkau kirimkan melalui sebuah niatan untuk bisa memberikan kontribusi melalui ilmu hamba dan kemungkinan untuk membantu orang lain melalui  jalur ini

Dan setelah berkutat seharian, sampai hampir magrib di kampus brain storming dengan teman-teman dosen. Ketika pulang ke rumah pun disambut oleh kedua orang tua yang dengan sengaja menyediakan waktunya untuk main ke malang untuk menengok kedua buah hatinya. Masakan ibu memang tetap menjadi masakan paling enak sedunia, ibu memang koki nomor satu diseluruh jagad raya ini. Selera makanpun langsung mencapai level maksimalnya, masakan yang dipenuhi dengan bumbu kasih sayang itu pun menjadi semangat tersendiri pada ujung hari ini.

#Dan sekali lagi, hari ini semangat-Mu Engkau hadirkan melalui kehadiran kedua orang tua hamba

Kamis, 07 Maret 2013

sebiru hari ini ='D

Dengerin lagu "sebiru hari ini"nya Edcoustik sambil menikmati cerahnya langit biru sore ini dari lantai empat perpustakaan pusat, sembari menikmati semilir angin dari jendela yang kubuka lebar..subhanallah..
*selalu menikmati dan mensyukuri keindahan alam-MU

Rabu, 06 Maret 2013

LUKAKU

Hal ini sebenarnya membuka lukaku..cukup lebar sebenarnya..bahkan terasa tersayat-sayat..semakin perih..
Namun aku berusaha untuk tetap tersenyum..meski kadang sedikit senyum getir yang tersungging..tidak perlu ada seorang pun yang tahu tentang lukaku..
Ah, apalah artinya ketika luka itu terbuka kembali?
Yang ada di hatiku adalah beristighfar dan memohon ampunan yang sebesar-besarnya kepada-Mu ya Rob..
Memohon ampun karena Engkau ingatkan kembali bahwa hamba ini begitu lemah dan harus senantiasa memohon perlindungan-Mu..
Semakin lukaku terkoyak..semakin hamba memohon perlindungan-Mu, beristighfar kepada-Mu..
Dekatkan hamba pada-Mu..

*Astaghfirullah*

Senin, 04 Maret 2013

"Anak Kecil"

Sebuah percakapan:
Akh A: "Jangan gitu ukh, mereka itu kan masih anak kecil".
Ana: "Antum juga kan anak kecil" #sambil senyum puas.
Akh A: "Astaghfirullah" #sambil geleng-geleng.

Percakapan yang baru terjadi kemarin dengan seseorang yang selisih umurnya hanya 1,5 tahun dengan saya. Tiba-tiba jadi teringat, beberapa hari yang lalu ada seorang teman saya yang memberi tahu sebuah rahasia, entah saat itu kita sedang ngobrol lewat BBM tentang apa, tapi tiba-tiba dia memberi tahu saya rahasia tentang ikhwan (laki-laki). Teman saya ini baru saja menikah akhir tahun kemarin, dan dia menceritakan kepada saya hal-hal yang tidak boleh saya lakukan pada laki-laki, karena kalau hal tersebut saya lakukan maka akan membuat laki-laki yang saya ajak komunikasi akan emosi. Dan buruknya, setelah dia menceritakan hal-hal yang tidak boleh dilakukan malah ternyata itu yang sering saya lakukan. Termasuk juga diantaranya saya suka mengatakan laki-laki yang umurnya dibawah saya (entah cuma selisih 1 hari atau bahkan jam) dengan sebutan "anak kecil".
Yup, rumit. Sebuah kata yang akhirnya menjadi kesimpulan saya terhadap sosok yang disebut dengan "laki-laki". Memang secara psikologis maupun fisiologis laki-laki dan perempuan itu sungguh jauh berbeda. Seperti menanggapi sebutan "anak kecil", kalau saya sendiri tidak terlalu mempermaslahkan sebutan sebagai "anak kecil", karena salah satu sifat dasar saya memang masih kekanak-kanakan. Begitulah, perempuan memang memiliki sifat dasar kekanak-kanakkan, hal ini sesuai dengan peran seorang perempuan sebagai seorang ibu, yang harus bisa peka terhadap perasaan anak kecilnya dan bisa ikut bermain bersama dalam setiap permainannya. Berbeda dengan laki-laki yang ingin dianggap dewasa dan mampu menjadi sebuah sosok "penanggung", sehingga tidak mau diremehkan dengan sebutan "anak kecil".
Hmmm..beberapa buku yang pernah saya baca memang menyebutkan karakter dasar perempuan dan laki-laki yang jauh berbeda. Bahkan ada yang mengilustrasikan bahwa laki-laki dan perempuan berasal dari dua planet yang berbeda, Mars dan Venus. Ah, memang kadang perempuan dianggap terlalu banyak bicara, cerewet, ribet, padahal sifat dasar perempuan adalah hanya ingin didengarkan dan dipedulikan. Sedangkan laki-laki dengan sifat dasarnya yang lebih menggunakan logika dibandingkan perasaaannya memang pada umumnya tidak peka dan gagal menangkap sinyal-sinyal yang dikirimkan oleh perempuan yang berkomunikasi dengannya. Ini yang kadang membuat rumit komunikasi antara laki-laki dan perempuan, perempuan yang cenderung perasa dan jarang mengungkapkan apa yang diinginkan dengan lugas, sementara laki-laki yang kurang peka dan lebih merespon terhadap hal-hal yang diungkapkan secara lugas. Entahlah, saya sendiri masih kurang paham dengan berbagai hal tersebut, yang jelas saya percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling melengkapi.

Jumat, 01 Maret 2013

Perasaan Sang Batu (6)


Sang Batu pun bertanya, kenapa harus aku yang berada di posisi ini? Kenapa bukan orang lain yang lebih paham tentang kondisi dan tahu harus berbuat apa..
Kenapa harus aku yang bahkan tidak tahu harus berbuat apa, mungkin situasinya akan berbeda ketika orang lain yang lebih paham yang berada di posisi ini..
Kenapa harus aku yang bahkan semua orang ketika kutanya hanya membisu, membiarkanku berpikir dan bergerak sendiri..bahkan tampak seperti orang buta yang berjalan sekenanya..
Kenapa harus aku, sendirian menghadapi semua ini..
Dan sekarang..aku lelaaaaahh..
Aku memang bukan siapa-siapa, tak tahu apa-apa..
Bahkan mungkin sebagian besar orang menganggapku tidak berguna, hanya sebuah batu biasa..
Ah, apakah itu berarti untukku? Yang menjadi azzamku adalah menjadi batu yang bermanfaat, dengan segala keterbatasanku..bukan untuk menjadi batu yang tampak elok..
Biarkan aku tampak biasa..biarkan aku tampak tak berguna..karena tidak semua orang harus melihat wajah asliku.

Dan, semua ini bukanlah hanya sebuah kebetulan, namun sebuah keniscayaan yang telah digariskan oleh  اَللّهُ