Cuma sebuah celotehan yang mewarnai garis kehidupan

Selasa, 30 April 2013

Menyerah?

Erl:"Aku sepertinya sudah mulai berpikir untuk menyerah"
Herzy:"Apa? Apa aku tidak salah dengar? Bukanya kau selalu bilang kalau 'semangat' adalah nama belakangmu?"
Erl:"Ya, namun sepertinya kini ak sudah menua. Sudah cukup tua untuk berpikir mulai menyerah"
Herzy:"Hey, apa yang terjadi denganmu? Mana sifat antusiasmu yang tinngi? Egomu? Kekanak-kanakanmu? Rasa ingin menangmu? Kemana semua itu pergi? Hanya karena merasa sudah cukup tua?"
Erl:"Ya, mungkin selama ini aku memungkiri bahwa aku sudah cukup tua, maka aku selalu bersikap manja dan kekanak-kanakan. Meski sebenarnya sikap manja dan kekanak-kanakan itu aku tujukan utamanya untuk menjaga semangatku. Tapi sekarang aku mulai mengambil pilihan untuk berdamai dengan usiaku, menerima bahwa aku sekarang sudah cukup tua, tidak akan memungkirinya lagi."
Herzy:"Terus, kalau kau sudah berdamai dengan usiamu, apakah harus menghilangkan semangatmu? Pilihan yang aneh. Sudahlah, aku tak mau mendengarkanmu lagi. Aku baru mau mendengarkanmu kalau kau sudah kembali datang dengan semangatmu yang selalu menyala itu. Saat ini, aku tidak mengenalmu"

Selasa, 16 April 2013

Celotehnya

Erl : "Sepertinya aku mulai kwatir, kenapa tidak kunjung datang ya?"
Herzy: "Bukannya kekwatiranmu itu sudah dari dulu ya?"
Erl: "Iya, tapi semakin waktu berjalan, aku semakin kwatir"
Herzy: "Salahmu sendiri kau selalu menolaknya, sudah berapa banyak coba?"
Erl: "Hey, kenapa kau sinis seperti itu? Aku menolak bukan sekedar iseng atau tanpa alasan yang jelas kan. Lagipula, kau sendiri tau, aku tidak hanya menolak tapi juga ditolak"
Herzy: "Ya, dan ketika seharusnya kau tidak tau kalau ditolak, malah kau tau semua itu. Tidak enak kan rasanya. Memang apa alasanmu selama ini menolak?"
Erl: "karena Robku belum memberikan kemantapan hati itu"
Herzy: "Kau sebenarnya mencari yang seperti apa? Yang kaya? Yang pintar? Yang sabar? Atau yang sempurna?"
Erl: "Kriteria macam apa itu? Aku tidak mengharuskan dia kaya, karena aku ingin bisa belajar mencari nafkah sedikit demi sedikit dengannya, agar kami tidak terlena dengan gemerlapnya harta. Aku tidak mencari yang luar biasa pintar, karena aku sadar bahwa aku pun masih tidak tahu apa-apa, justru aku berharap kami bisa banyak belajar bersama. Aku tidak mencari yang terlampau sabar, karena ketika kelak aku salah langkah, aku butuh seseorang yang dengan tegas mengingatkan. Dan aku tahu bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang sempurna, maka aku berharap akan bisa menerimanya dengan segala kekurangannya"
Herzy: "Lalu kau mencari yang seperti apa? Yang miskin, bodoh dan banyak kekurangan?"
Erl: "Aku mencari yang terbaik yang dipilihkan-Nya untukku, yang berani menanggungku, yang dengan memilihnya maka Robku akan memberikan ketenangan padaku"

"Tidak akan bergeser waktunya dan tidak pula berganti orangnya"
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Rabu, 10 April 2013

Sang Batu (6)

Dan sang batu pun benar-benar merasa bukan bagian dari rumah yang ditempatinya saat ini..
Mereka, yang telah lama menjadi bagian rumah ini, ketika berdialog dengan sang batu menggunakan sebutan "kami", bukan "kita"..
Mereka, yang telah menempati masing-masing bagian dari rumah ini, menyebut sang batu sebagai "tamu"..
Selain kesabaran dan keteguhan hati, apalagi "harta" yang dimiliki oleh sang batu untuk tetap bertahan dalam rumah ini?
Sang batu pun sadar, dia bukan siapa-siapa, tidak bisa dibandingkan dengan para penghuni rumah ini..
Sang batu pun sadar, dia tidak berarti apa-apa bagi para penghuni rumah ini..
Sang batu pun sadar, dia hanyalah sebuah batu hitam legam, yang begitu keras, yang berada di bagian terluar dari rumah ini..
Sang batu pun senantiasa berusaha untuk bersyukur, bersyukur meski dia bukan siapa-siapa dan tidak berarti apa-apa, dan bahkan tidak ada yang melihatnya..namun setidaknya dia masih dapat melihat dari kejauhan rumah ini..rumah yang cukup familiar namun ternyata masih tetap saja asing baginya..
Dan sekali lagi, "harta" yang saat ini ia ingin jaga adalah kesabaran dan keteguhan hati..
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Angin sore

Tiba-tiba aku rindu angin sore..
Aku rindu angin sore yang mampu membelai dan menenangkan hatiku..

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Hatinya

Hatinya begitu rapuh..sangat rapuh malah..bahkan lebih rapuh dari sekedar kaca..sedikit goresan bisa membuat hatinya retak..

Tak heran jika hatinya sering harus dikuatkan..rapuh bukan berarti membuatnya lemah..rapuh dan mudah retak justru membuatnya senantiasa meningkatkan daya tahannya, agar tidak pecah..rapuh dan mudah retak justru membuatnya ditempa setiap saat, agar retakan-retakan itu tetap akan menjadi retakan yang tak bergeming..

Kadang hatinya pun bertanya, kenapa bisa serapuh ini..lelah pastinya..lelahnya hati jauh lebih melelahkan dibanding lelahnya raga..

Tapi hatinya pun berusaha untuk memahami semua ini..rapuhnya hati bisa menjadi sebuah kelemahan tersendiri..namun, dia berjanji bahwa rapuhnya hatinya akan menjadi sebuah kekuatan tersendiri..biarlah rapuhnya hati menjadi pengingat tersendiri..
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Minggu, 07 April 2013

Sebuah Rasa

Wajahku memerah..hatikupun gundah..tanganku pun bergerak mencari sesuatu dengan acaks..aku, benar-benar tidak tahu ketetapan-MU, dan hal itu sungguh membuat hatiku gemas..sejenak, semua terasa menegangkan..perasaanku pun bercampur baur antara senang dan penasaran..namun segera ku kuasai perasaanku..ku netralkan kembali semua perasaan dan pikiranku..kini aku sedang berusaha dengan tenang menunggu dengan sabar ketetapan-MU..

Kamis, 04 April 2013

Angin sore ini

Sore ini..angin begitu bersahabat denganku..menyejukkan hatiku..di lapangan ini, ku berlarian dengan mereka..tertawa dan bercanda..
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Rabu, 03 April 2013

Ketergantungan


Ketika diantaranya ada sebuah kebutuhan, ketergantungan dan keterkaitan..maka akan lebih mudah untuk mengerjai ataupun dikerjain..


Senin, 01 April 2013

Menang


Ehm..yang ada adalah sindiran-sindiran terselubung saat ini..entahlah, antusiasmeku sedang dalam kondisi prima..maka yang kulakukan adalah tersenyum. Menghadapi semua dengan senyuman, dan aku pun merasa menang. Tidak peduli apa yang terngiang saat ini di telingaku. Aku tetap tersenyum karena Robku. Dan saat ini aku tetap dengan egoku, dengan rasa menangku. Setidaknya aku menang melawan diriku sendiri..ya, aku menang di sore yang sejuk ini.

*Rapat di penghujung sore yang sejuk dengan guyuran hujan-Nya