Cuma sebuah celotehan yang mewarnai garis kehidupan

Rabu, 29 Juni 2011

"Sebuah BATU" (02)

Batu yang mulai menikmati keberadaannya sebagai bagian dari rumah, tidak pernah menyangka bahwa suatu saat dia harus berpisah dengan rumah itu. Suatu ketika, datanglah air bah yang menyeret batu itu dan membuatnya terdampar di tepi sebuah sungai. Batu merasa sedih dan dia merasa kesepian. Batu itu terus dan terus menunggu seseorang untuk mau memungutnya, menjadikan dia bagian dari sebuah bangunan, agar dia berguna. Setelah sekian lama menunggu, dia merasa lelah. Udara di tepi sungai itu terlalu dingin, aliran arusnya terlalu deras. Tidak ada seorang pun yang melihatnya apalagi sudi untuk memungutnya, dia merasa diatas permukaannya bahkan sekarang sudah ditumbuhi oleh lumut, aliran arus yang deras membuatnya merasa takut kalau-kalau dia akan ikut hanyut dan terbawa arus. Namun, yang bisa dia lakukan sekarang adalah menunggu dan senantiasa berdo'a kepada Sang Pencipta agar datang seseorang yang bersedia memungutnya dan menjadikannya bagian dari bangunan, agar dia menjadi berguna.

"Sebuah BATU"(01)

Alkisah sebuah batu yang berada ditepi sebuah sungai yang bening dan alirannya lembut. Batu itu merasa nyaman dengan keberadaannya, menikmati hembusan angin yang lembab, seretan arus yang lirih, dan suara gemericik aliran airnya. Suatu ketika, ada seseorang yang memungut batu tersebut dan menjadikannya bagian dari bangunan di rumah. Batu itu diletakkan di bagian teras dari rumah. Ada suatu hal yang berubah dari batu itu, setelah menjadi bagian dari rumah tersebut akhirnya batu itu merasa ketenangannya selama ini hilang dan digantikan dengan perasaan yang belum pernah batu itu rasakan sebelumnya, yaitu perasaan menjadi "berguna". Meski hanya ditempatkan di bagian teras, tanpa pernah tahu seperti apa bagian dalam dari rumah itu, namun batu itu selalu bersyukur karena telah dipungut untuk menjadi bagian dari rumah itu dan untuk menjadi batu yang "berguna". Akhirnya batu itu memahami tujuan Sang Pencipta menciptakannya.

Rabu, 15 Juni 2011

dosen-dosen muda dan ruangan barunya.. ;)

Alhamdulillah..akhirnya setelah hampir setengah tahun luntang-lantung dari satu ruang keruang lain karena belum memiliki ruang pribadi (maklum calon fakultas baru..ruanganya terbatas, ini saja sampai sekarang masih nebeng-nebeng di gedung orang) akhirnya hari ini kami berlima menempati ruangan baru kami..meski sebenarnya gak baru juga karena ini ruangan yang dulu dipakai oleh pengelola alias ketua program, wakil bidang dan antek-anteknya..tapi kami tetap bersyukur karena akhirnya bisa meletakkan barang-barang kami pada suatu tempat yang pasti, gak nebeng-nebeng diruangan orang lain lagi.
Seharusnya kalau di fakultas lain masing-masing dosen memiliki ruangan didekat laboraturiumnya sesuai dengan bidang yang diajar, tapi karena kami menempati ruangan eks pengelola jadi ruangan kami terpusat pada satu tempat, masing-masing ruangan ditempati oleh dua orang (seperti jaman masih sekolah dulu aja, ada ruang guru yang semua guru bisa kita temukan disana). Di ruangan baru ini sudah pasti bisa ditebak saya seruang dengan siapa..yup benar sekali, saya satu ruangan dengan Dayu. Kata Ketua Program (setara dengan Dekan kalau ditempat lain) saya ditempatkan dengan Dayu karena kami berdua memiliki bidang yang sama (Ahaha..memang benar-benar berjodoh dengan Dayu ya..).
HemmMMmm..luas ruangan ini 2,5x3,5 kotak asbes (bingung nyebutinnya, semoga gak salah), ada dua meja, dua kursi dosen (empuk, bisa muter-muter & bisa jalan-jalan), sebuah kursi biasa (terletak di depan meja saya), sebuah kabinet, wifi dan pendingin ruangan. Ruangan yang cukup nyaman..alhamdulillah, bisa menjadi rumah kedua (setelah kosan). Sekarang tinggal memenuhi kelengkapannya, tempat pensil, scedule time, papan tempelan, printer, rak kertas, tisue dan notes.
Hari ini semua orang tampak antusias menempati ruangannya masing-masing, menata masing-masing ruangan, me-list barang-barang yang diperlukan, termasuk mulai membagi tugas membawa alat-alat untuk mengisi sebuah ruangan kosong yang akan kami gunakan sebagai mushola. Setelah selesai dengan ruangan masing-masing, mulailah kunjungan-kunjungan terjadi dan sepertinya yang paling sering dikunjungi adalah ruangan saya & Dayu, karena kami berdua yang dari tadi terus-terusan berada di ruangan kami sendiri dan sibuk dengan laptop kami masing-masing (sok sibuk, padahal saya sedang menulis blog ini, sedangkan Dayu sedang main game), nah..sekarang di depan ruang saya ada 3 orang yang sedang ngobrol tentang misscom untuk jadwal kuliah besok. Lumayan rame jadinya ruangan ini hehe.. Oiya, saya lupa menyebutkan tembok diantara ruangan kami ini tidak tertutup penuh, ada sekitar 50cm dibawah asbes yang los, maksudnya nyambung antara semua ruangan, jadi kalau mau ngobrol sebelahan ruangan juga kedengeran gak harus ke ruangan sebelah, yang ada malah saling teriak antar ruangan.
Nah, sekarang jam kerja sudah selesai, teman-teman dosen pada mulai pulang..tapi saya dan Dayu masih sibuk dengan laptop masing-masing, masih betah di ruangan ini sepertinya. Ternyata kebiasaan kami berdua yang sering pulang paling akhir sejak jaman kuliah dulu masih belum berubah juga.. =p


Selasa, 14 Juni 2011

"my best friend is my best rival"

Terinspirasi dari judul sebuah komik yang pernah saya baca dahulu waktu saya muda, saya tidak terlalu ingat bagaimana jalan cerita komik tersebut, tapi karena judulnya yang unik maka sampai sekarang saya masih ingat..dan saya rasa judul ini cocok untuk kisah saya yang kali ini akan saya tulis..

Berawal dari sebuah PBA (Pembimbingan Baca Al-Qur'an, klo gak salah artinya itu, klo salah tolong dibenerin ya..), saat perkenalan semua anggota kelompok, saat dia ditanya tanggal lahirnya, dia menjawab "18 Mei", secara spontan tiba-tiba saya bertanya"1987?", dia bilang "iya..", langsung saya tanggapi "wahhhh...sama donk..". Itulah saat pertama saya mengenal sosok Dayu dan mengetahui bahwa kita berdua ternyata kembar cuma selisih beberapa jam, saya lahir subuh sedang Dayu lahir jam 9 pagi kalau tidak salah..
Berawal dari pertemuan tersebut, sepertinya Allah memang mentakdirkan banyak kesamaan diantara kami berdua, mulai dari sama-sama menyukai warna biru, sama-sama memiliki sebuah radio panasonic kecil dengan tipe yang sama, sama-sama menjadi asisten dosen Anatomi, sama-sama suka aktif di organisasi, sering bekerjasama jadi sekertaris atau kesekretariatan, sama-sama menjadi BPH di BEM FKH 2008, sama-sama menjadi Mawapres FKH 2008, sampai ceroboh & pikunnya pun hampir sama parahnya..berawal dari semua itu akhirnya kami berdua memiliki hubungan yang cukup dekat, sering keluar bareng, sering curhat-curhatan, ngerjain projer bareng, pulang dari kampus sore-sore barengan sampai menginap bersama..
Nah, kemarin waktu daftar CPNS dosen UB pun barengan sama Dayu..saat itu saya merasa diantara pelamar yang saya lihat Dayu adalah salah satu saingan berat yang saya prediksi pasti bakal keterima, secara Dayu adalah lulusan terbaik angkatan saya..Dan ketika pengumuman hasil seleksi CPNS diumumkan ternyata nama Dayu terpampang pada urutan pertama dan nama saya berada pada urutan kedua..Ya Allah..,ternyata takdir mengenai kebersamaan kami tidak hanya berakhir ketika kami lulus kuliah, namun ternyata berlanjut minimal sampai kami sama-sama pensiun..Nah, tadi siang baru diberi tahu oleh bu Dekan kalau saya nanti ditempatkan seruangan berdua dengan Dayu..ahaha..
Kalau dibandingkan dengan Dayu secara keseluruhan sepertinya saya pastinya yang kalah..Dayu itu pinter, baik, ramah, supel, periang, loman, ringan tangan, kreatif, dan banyak orang yang suka..Tapi yang jelas ada satu hal yang saya menang, karena saya bisa makan durian sedang Dayu gak bisa..mencium baunya saja kepalanya pusing..hihihi..jadi klo lomba makan durian pasti saya yang menang.. =p

Sabtu, 11 Juni 2011

bergerak lebih baik..

"Jangan menangisi apa yang telah berlalu..jangan teteskan air mata tanpa guna..Sungguh engkau tidak akan dapat mengembalikan sesuatu yang telah terjadi dan berlalu darimu"

"Kita tidak akan pernah bisa mengubah masa lalu dan melukis masa depan sesuai dengan keinginan kita. Jadi, mrngapa kita harus membunuh diri sendiri dengan bersedih atas sesuatu yang tidak mungkin kita ubah?"

"Kita tidak akan sanggup mengubah yang telah berlalu, sebagaimana kita tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi besok. Lalu mengapa kita harus terus menerus menyesal dan terus gelisah?"

Terkadang kita terlalu larut dalam menyesali apa yang kita buat, terkungkung oleh penyesalan yang tiada ujung, merasa bersedih dan terus menyesal..sampai akhirnya kita lupa bahwa yang seharusnya kita lakukan bukannya terus menerus memikirkan dan menyesali kesalahan kita namun seharusnya kita harus selalu bergerak untuk dapat memperbaikinya..untuk dapat menggantikannya dengan amalan-amalan yang terbaik dan lebih baik..karena sesungguhnya ketika Allah memberikan cobaan tersebut kepada kita, berarti Allah menyayangi kita..dan Allah memberikan dua pilihan kepada kita, menjadi lebih baik dan memenangkan ujian tersebut dengan semakin mendekatkan diri kepadanNYA maka Allah akan menaikkan derajat kita..atau semakin terpuruk dan menjauh dari Allah maka kita gagal dalam ujian itu..Sekarang tinggal mana yang kita pilih, bergerak untuk menjadi lebih baik atau semakin terpuruk dan pada akhirnya hancur?

new spirit

Jam 12 siang dapat undangan untuk makan-makan sekaligus membahas tentang penelitian untuk Thesis saya. Makan-makan lesehan di Lab Biokim, terasa begitu akrab dengan suasana kekeluargaan yang kental. Meski yang saya kenal hanya Prof. Ul, namun entah mengapa saya merasa bahwa saya akan bisa diterima disitu dan bisa mulai menjadi bagian di dalamnya. Di Lab itu, baik yang bergelar Profesor, Doktor, Master ataupun yang masih bergelar mahasiswa (saya termasuk yang masih bergelar mahasiswa S2 hehe..) semua duduk bersama, saling bercerita, bersenda gurau begitu hangat. Saya mulai merasa kagum, dari sebuah Lab mungil ini, yang ruangan-ruangan di dalamnya juga tidak terlalu besar, namun telah melahirkan banyak lulusan dari berbagai jenjang. Sebuah Lab yang diketuai oleh seorang Profesor wanita yang ulet dan tangguh, yang sejak tahun 1998 sampai sekarang tidak pernah absen tiap tahunnya untuk mmelakukan penelitian disamping kesibukannya mengajar dan menjadi pejabat di fakultas.  Selanjutnya, yang saya lihat dihadapan saya adalah dua orang lulusan cumloude yang disekolahkan S2 gratis dan dapat lulus dalam waktu 1,5th. Seorang Doktor yang baru diwisuda tadi siang, yang jauh-jauh merantau dari Aceh untuk meraih gelar S3nya pada usia yang sangat belia, kalau saya lihat anak tertuanya mungkin masih baru menginjak SMP. Dan beberapa murid S2 yang tampak memiliki semangat tinggi untuk menyelesaikan studi mereka. Dari ruangan mungil ini, saya ingin belajar banyak, tentang semangat untuk bisa, tentang arti dari sebuah kerja keras, tentang pentingnya untuk selalu belajar, tentang menemukan sebuah keluarga baru disini, tentang menjadi seseorang yang berguna. Banyak hal yang ingin saya pelajari, sebanyak yang saya mampu, dan semoga Allah meridhoinya..Amin.

Jumat, 10 Juni 2011

Ya.. tidak..

Ya...untuk tersenyum di setiap pagimu..mengucapkan syukur pada Illahi.
Ya..untuk menghargai dan menyayangi setiap hal disekitarmu..
Ya..untuk menyebarkan cinta dan kasih sayang kepada sesama..
Ya..untuk ucapan-ucapan baik yang membangun persahabatan sejati dan menjauhkan rasa dengki..
Ya..untuk senantiasa berdzikir, beristighfar, memanjatkan do'a dan memperbaiki tobat..

Tidak..untuk menyia-nyiakan waktumu untuk hal yang tidak berguna..
Tidak..untuk tenggelam dalam hawa nafsu dan menuruti segala yang diinginkannya..
Tidak..untuk selalu mengingat-ingat musibah yang telah berlalu, bencana yang telah lewat dan kesalahan yang telah terjadi..
Tidak..untuk melupakan akhirat dan bekal untuknya, serta mengabaikan keberadaanya..

AIM "Audit Internal Mutu"

ehm..hari ini mulai mengenal istilah AIM "audit internal mutu", karena sbg dosen baru dari awal sudah dilibatkan untuk membantu akreditasi, akhirnya sekarang diperbantukan untuk AIM juga..awalnya bingung juga, lawong artinya AIM aja kagak tau..tapi klo pas dijelasin sok2an jawab iya, kyak beneran tau aja..
akhirnya sekarang tau bedanya AIM ma akreditasi..mumpung masih muda & singgle jadi ingin mengetahui & mengikuti segala hal..bersyukur ikut dilibatkan bantu-bantu di AIM dan akreditasi lumayan nambah wawasan tentang audit lembaga.. =)

gundah dalam hati..

gundah ini berada dalam hati..
merenggut ketenangan yg kumiliki..
kembali menghadap Illahi Robbi..
merupakan tuntutan hati..

Ya Rob..hamba merindu dekapan itu..
dekapan ukhuwah itu..
dimanakah dekapan itu kini..
saat diri mrasa sepi..
saat hati merindui teman perjuangan sejati..