X : biarlah
aku membencinya dengan sepenuh hatiku agar aku bisa melupakannya.
Y : jangan, bukan
seperti itu cara melupakan. Semakin kau coba untuk membencinya, maka akan
semakin kau mengingatnya. Karena seseorang yang membenci itu pikirannya akan
sibuk untuk mencari-cari kesalahan dan keburukan yang dilakukan oleh orang yang
dibencinya. Justru hal itu akan membuatmu semakin sulit untuk melupakannya.
Lagipula bagaimana pun kita adalah saudara, tidak boleh membenci saudara dengan
alasan dan cara seperti itu. Menurutku, yang harus kau lakukan bukan berusaha
melupakan ataupun membencinya, tapi ikhlaskanlah dia kepada Robb pemiliknya.
Cukuplah Allah mengetahui penyesalan atas perasaan yang belum waktunya itu,
memohon pertolonganlah kepada Allah tentang permasalahan hatimu, ikhlaskanlah
dia semata-mata karena Allah, dan mohonlah keikhlasan itu hanya dari Allah
semata.
Yap, sebuah rasa yang belum
saatnya. Sebuah “perasaan”, sebuah “hati”, sesuatu yang selalu menjadi misteri.
Terkadang jika kita tidak hati-hati bisa tak terkendali, maka kembalilah kepada Illahi Robbi.. =)