Sang Batu pun bertanya,
kenapa harus aku yang berada di posisi ini? Kenapa bukan orang lain yang lebih paham tentang
kondisi dan tahu harus berbuat apa..
Kenapa harus aku yang bahkan tidak
tahu harus berbuat apa, mungkin situasinya akan berbeda ketika orang lain yang lebih
paham yang berada di posisi ini..
Kenapa harus aku yang bahkan semua
orang ketika kutanya hanya membisu, membiarkanku berpikir dan bergerak
sendiri..bahkan tampak seperti orang buta yang berjalan sekenanya..
Kenapa harus aku, sendirian
menghadapi semua ini..
Dan sekarang..aku
lelaaaaahh..
Aku memang bukan siapa-siapa,
tak tahu apa-apa..
Bahkan mungkin sebagian besar
orang menganggapku tidak berguna, hanya sebuah batu biasa..
Ah, apakah itu berarti
untukku? Yang menjadi azzamku adalah menjadi batu yang bermanfaat, dengan
segala keterbatasanku..bukan untuk menjadi batu yang tampak elok..
Biarkan aku tampak
biasa..biarkan aku tampak tak berguna..karena tidak semua orang harus melihat
wajah asliku.
Dan, semua ini bukanlah hanya sebuah kebetulan, namun sebuah keniscayaan yang telah digariskan oleh اَللّهُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar