Cuma sebuah celotehan yang mewarnai garis kehidupan

Senin, 04 Maret 2013

"Anak Kecil"

Sebuah percakapan:
Akh A: "Jangan gitu ukh, mereka itu kan masih anak kecil".
Ana: "Antum juga kan anak kecil" #sambil senyum puas.
Akh A: "Astaghfirullah" #sambil geleng-geleng.

Percakapan yang baru terjadi kemarin dengan seseorang yang selisih umurnya hanya 1,5 tahun dengan saya. Tiba-tiba jadi teringat, beberapa hari yang lalu ada seorang teman saya yang memberi tahu sebuah rahasia, entah saat itu kita sedang ngobrol lewat BBM tentang apa, tapi tiba-tiba dia memberi tahu saya rahasia tentang ikhwan (laki-laki). Teman saya ini baru saja menikah akhir tahun kemarin, dan dia menceritakan kepada saya hal-hal yang tidak boleh saya lakukan pada laki-laki, karena kalau hal tersebut saya lakukan maka akan membuat laki-laki yang saya ajak komunikasi akan emosi. Dan buruknya, setelah dia menceritakan hal-hal yang tidak boleh dilakukan malah ternyata itu yang sering saya lakukan. Termasuk juga diantaranya saya suka mengatakan laki-laki yang umurnya dibawah saya (entah cuma selisih 1 hari atau bahkan jam) dengan sebutan "anak kecil".
Yup, rumit. Sebuah kata yang akhirnya menjadi kesimpulan saya terhadap sosok yang disebut dengan "laki-laki". Memang secara psikologis maupun fisiologis laki-laki dan perempuan itu sungguh jauh berbeda. Seperti menanggapi sebutan "anak kecil", kalau saya sendiri tidak terlalu mempermaslahkan sebutan sebagai "anak kecil", karena salah satu sifat dasar saya memang masih kekanak-kanakan. Begitulah, perempuan memang memiliki sifat dasar kekanak-kanakkan, hal ini sesuai dengan peran seorang perempuan sebagai seorang ibu, yang harus bisa peka terhadap perasaan anak kecilnya dan bisa ikut bermain bersama dalam setiap permainannya. Berbeda dengan laki-laki yang ingin dianggap dewasa dan mampu menjadi sebuah sosok "penanggung", sehingga tidak mau diremehkan dengan sebutan "anak kecil".
Hmmm..beberapa buku yang pernah saya baca memang menyebutkan karakter dasar perempuan dan laki-laki yang jauh berbeda. Bahkan ada yang mengilustrasikan bahwa laki-laki dan perempuan berasal dari dua planet yang berbeda, Mars dan Venus. Ah, memang kadang perempuan dianggap terlalu banyak bicara, cerewet, ribet, padahal sifat dasar perempuan adalah hanya ingin didengarkan dan dipedulikan. Sedangkan laki-laki dengan sifat dasarnya yang lebih menggunakan logika dibandingkan perasaaannya memang pada umumnya tidak peka dan gagal menangkap sinyal-sinyal yang dikirimkan oleh perempuan yang berkomunikasi dengannya. Ini yang kadang membuat rumit komunikasi antara laki-laki dan perempuan, perempuan yang cenderung perasa dan jarang mengungkapkan apa yang diinginkan dengan lugas, sementara laki-laki yang kurang peka dan lebih merespon terhadap hal-hal yang diungkapkan secara lugas. Entahlah, saya sendiri masih kurang paham dengan berbagai hal tersebut, yang jelas saya percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling melengkapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar