Cuma sebuah celotehan yang mewarnai garis kehidupan

Senin, 10 Juni 2013

Sepercik rasa itu

Ya..manusia..seringkali terbawa oleh perasaan dan emosi sesaat..
Ketika memiliki mimpi, yang dirasa itu adalah haknya..dia benar-benar bersikukuh untuk mendapatkannya..berikhtiar dan berdo'a untuk mimpinya..hingga kadang terlupa bahwa dunia ini hanya seumpama ujung jari yang dicelupkan ke sebuah samudra..
Dan kadang, ketika dia melihat orang lain telah mendapatkan mimpinya itu..ada sepercik rasa iri yang timbul di hati, mempertanyakan pada Illahi, apa gerangan rencana-NYA..kenapa hingga saat ini dia belum mendapatkan mimpinya..ketika banyak dari orang-orang disekitarnya telah meninggalkannya dan mendapatkan mimpinya itu..bahkan dia bertanya, bukankah dia juga berhak mendapatkan mimpi itu sebelum dia meninggalkan dunia yang fana ini, toh mimpi itu adalah untuk menyempurnakan ibadahnya kepada-NYA bukan hanya untuk kepentingan dunia..
Ah, apapun alasannya..sebenarnya mimpinya itu terletak di dunia..dia terlalu banyak berharap pada mimpinya..hingga ketika mimpi itu tak kunjung terwujud..maka dia mulai mempertanyakan haknya, menyalahkan nasibnya..
Hingga saatnya tiba datang teguran dari Robnya, menamparnya dan mengingatkannya kembali..apakah tujuan dari kehidupannya ini..

"Karena اللّهُ selalu mengetahui yang terbaik bagi hamba-hamba-NYA, maka senantiasa syukuri atas semua skenario-NYA"
Program Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar